The Resonanz Music Studio (TRMS) akan merayakan usia 15 tahun Jakarta Concert Orchestra (JCO) , dengan pergelaran konser bertajuk Romeo & Juliet yang akan berlangsung di Aula Simfonia Jakarta, Jalan Industri Blok B 14 Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Juli 2017 pukul 19.30 WIB.
Menurut rencana konser ini akan menampilkan beberapa karya yang di antaranya merupakan hasil gubahan komposer berbagai negara berdasarkan inspirasi dari kisah drama terkenal karya penulis besar William Shakespeare .
Pergelaran konser musik klasik ini akan dipersembahkan oleh 56 musikus profesional JCO yang dipimpin pendiri dan konduktor JCO, Avip Priatna.
Selain menampilkan Avip Priatna sebagai konduktor, konser Romeo & Juliet akan menampilkan violis Finna Kurniawati dan mezzo soprano Yasashi I Evelyn Pangaribuan.
Avip Priatna menjelaskan, konser akan dibuka dengan Orchestral Prelude to Shakespeare’s Romeo and Juliet, karya yang sangat indah oleh komposer Jerman-Swiss Joachim Raff.
Karya berikutnya adalah Butterfly Lovers’ Violin Concerto yang akan menampilkan salah satu violinist terbaik di Indonesia, Finna Kurniawati, yang pernah menimba ilmu di Beijing. Karya ini merupakan kolaborasi dua komposer Tiongkok, He Zhanhao & Chen Kang dan dapat dikatakan sebagai kisah cinta Romeo & Juliet dari Timur.
“Inspirasi kisah cinta ini kadang kala diberikan twist plot, seperti pada persembahan berikutnya, yaitu cuplikan dari Suita nr 2 Romeo & Juliet karya Sergei Prokofiev yang sempat menuai kontroversi karena Prokofiev memberikan akhir kisah cinta yang bahagia, bukan tragis seperti yang digambarkan Shakespeare,” ujar Avip.
Adapun nomor berikutnya adalah cuplikan dari opera Roméo et Juliette (Babak 3) gubahan komposer Prancis Charles Gounod, yaitu aria “Que fais-tu, blanche tourterelle?” (“Kau sedang apa, wahai tekukur putih?”).
“Aria ini akan dilantunkan oleh bintang muda yang sangat menjanjikan yaitu mezzo soprano Yasashi I Pangaribuan,” kata Avip lagi.
Yasashi I Pangaribuan adalah pemenang pertama Kompetisi vokal Catharina Leimena 2016 yang pernah menimba ilmu di London.
Konser ini akan ditutup dengan maha karya Pyotr Tcaikovsky, Overture-Fantasy Romeo & Juliet.
“Meskipun overture berarti musik pembuka, penempatannya di akhir konser merupakan pesan bahwa cinta adalah abadi dan dirayakan secara universal,” Kata Aip mengakhiri penjelasannya.
Sumber: Wartakota Tribunnews